Aku tersakiti. Entah apa. Mereka hanya melakukan hal benar. Mereka tidak melakukan apapun yang salah. Tapi aku tersakiti secara tidak langsung. Aku merasa ada yang hilang. Aku tidak pernah bisa tau apa yang hilang. Tapi mungkin kehilangan itu yang membuat hal-hal yang mereka perbuat menjadi menyakitiku. Beberapa jam yang lalu aku terfikir; aku memiliki pisau di kosanku. Aku membayangkan pisau dengan pegangan kuning itu melekat dengan kulit lengan kiriku. Mengeluarkan cairan yang membuat baju putih polos yang sedang aku gunakan berubah menjadi bercorak merah. Tapi aku tidak merasakan sakitnya dilenganku. Karna mungkin rasa sakit karena pisau ini tidak lebih besar dari rasa sakit dipikiran dan sesak didadaku. Ketika aku menyeritakan tentang ilusiku lalu muncul pertanyaan di pikiran yang membuyarkan semuanya; sesakit apa aku hingga dapat berfikir seperti itu? Hidupku baik-baik saja. Keluargaku masih bisa disebut lengkap. Aku tidak kelaparan. Secara fisik aku tidak kekuran